Rabu, 07 Januari 2015

Tentang "Out of Box"

CBA berhasil merilis single terbaru berjudul "Out of Box" pada akhir Desember lalu. Single tersebut merupakan representasi dari keinginan mereka memainkan sesuatu diluar dari yang biasa dimainkan sebelumnya. Seperti yang diketahui pula, CBA yang awalnya bernama Comeback Attack adalah band hardcore dengan gaya permainan yang oldschool. Berkiblat pada band-band semacam Better Than a Thousand, Bold, Youth of Today, Champion, 7Seconds. Namun dengan dikeluarkannya mini album Leave the Cage pada 2013 silam, mereka resmi mengganti nama menjadi CBA sekaligus style bermain. Album Leave The Cage pun disebut-sebut sebagai "jembatan" oleh para personil untuk menjangkau hal-hal baru. Single "Out of Box" inilah yang kemudian menjadi gambaran tentang musikalitas CBA setelah melewati "jembatan" tersebut.

Zamalik adalah orang yang bertanggung jawab dalam hampir semua urusan musik di CBA, khususnya pada single "Out of Box". Ia mengatakan ketika itu yang ada dipikirannya hanyalah Rock n' Roll, Blues, Punk ala Dead Kennedys. "Nah dari situ gua mulai dengan suara gitar yang sedikit jail dengan sentuhan pedal wah yang merengek rengek. Mulai dari part 0:26 sampai 0:58 dimana disitu gua masukin part rock n roll, blues, dan punk jadi satu," ungkapnya.

Gitaris bertubuh tambun, Iyoung, pun menambahkan. Menurutnya semua berawal dari kejenuhan masing-masing dengan irama yang itu-itu saja dan alhasil terciptalah sesuatu yang baru. "Berbeda dan membuat sesuatu yg baru itu menyenangkan," tuturnya.

Sedangkan Alfian yang menulis lirik mengatakan bahwa selepas album Leave The Cage dan intensnya obrolan dengan para personil lainnya soal arah musik, lirik "Out of Box" pun tercipta. Meskipun terdengar sedikit narsis namun intinya cuma ingin memberitahu bahwa para personil CBA berangkat dari kesukaan musik yang beragam. "Gua cuma mau menggambarkan apa yang terjadi di band ini dalam beberapa tahun terakhir dan gua rangkum menjadi satu. Bukan berarti juga musik hardcore itu ngbosenin tapi kitanya yang sudah keburu pengen eksplorasi ke hal-hal gila lainnya," ungkapnya.

Ia menambahkan, "Ketika itu gua pun lagi gila-gilanya dengan 7Seconds album New Wind dan seperti merasakan hal yang sama. Siap atau tidak siap tapi inilah realitasnya, musik kita berbeda dari sebelumnya tapi passion dan soulnya masih tetap sama."

Oka, drummer sekaligus orang yang masuk pada era Leave The Cage, punya pernyataan sendiri. Baginya "Out of Box" menggambarkan masing-masiing personil lama di CBA seperti Zamalik, Alfian, dan Iyoung. Kehadirannya dan Alvin sang bassis menambahkan warna musik yang baru. "Intinya setiap personil memiliki minat bermusik yang berbeda dan dari perbedaan ini dikemas dalam sebuah lagu." jelas Oka.

Alvin sendiri punya penilaian yang cukup jenaka dan straight to the point, "Buat gua dari segi musik yang pastinya lebih fresh dan lebih variatif dari musik sebelumnya yang di EP Leave The Cage. Kalau dari segi lirik simple aja si yaa, seperti sebuah perkenalan diri dari masing-masing personil TNI, dari kami untuk anda para fans. wkwkwkw."

CBA memang bukanlah band besar. Untuk urusan seperti ini pun sebenarnya tidak perlu diklarifikasi dan orang pun tidak ada yang peduli. Namun bagi mereka ini bukan persoalan besar atau kecilnya sebuah band. Mereka ingin mencatat sejarah untuk dirinya sendiri dan salah satunya dengan bentuk pendokumentasian melalui musik+lirik. "Tidak ada yang lebih penting dari mencatat sejarah diri mu sendiri karna kita tidak akan pernah tau bagaimana jadinya esok." (Sperma Setan)


"This music from my heart, is it so different from before. 

It may seem so but it's just music from my heart"
- Just One Day by 7Seconds

Senin, 14 April 2014

April Mop! CBA Gila Show!

Kami adalah band yang selalu melakukan apapun secara spontanitas. Meski tekadang selalu membuat sebuah perencanaan, namun dalam prakteknya tetap saja semuanya selalu seketika, rencana hanya menjadi wacana. Hal tersebut terjadi pada April ini. Tanpa perencanaan, ternyata bulan ini kami penuh dengan jadwal manggung. Dan itu adalah hal tergila, biasanya kami selalu membatasi jadwal manggung. Tidak terlalu ingin mengejar sekali kalau kami tuh harus selalu ada jadwal manggung setiap bulannya. Tapi tidak untuk April ini, tanpa di sadari ada 6 pertunjukan yang akan kami semua lewati.

Awalnya untuk bulan April ini kami hanya merencanakan untuk hanya melakukan touring ke Semarang-Solo, dengan total satu pertunjukan di setiap kotanya. Namun tanpa terrencana, teman-teman dari Jakarta Hardcore mengundang main dalam sebuah rangkaian touringnya Martyr (Medan) dan Angry Youth Records mengajak kami pula dalam rangkaian touring yang sama di Depok. Dan tanpa di duga-duga Aca dari Straight Answer menghubungi kami untuk turut serta dalam launching party bandnya -Make It Happen-. Bulan ini akan padat jadwal manggung, pikir kami. Gokilnya lagi, beberapa hari yang lalu seorang kawan dari Sragen menawarkan kami untuk singgah sebentar ke kotanya. Oke..oke, kami turuti semuanya. Dan akhirnya ada 6 kali show yang berlangsung pada bulan April ini.

Panggung adalah hal yang menyenangkan bagi kami. Bukan hanya kami bisa mempresentasikan apa yang telah kami hasilkan. Ada atmosfer yang tak bisa kamu dapatkan ketika melakukannya. Namun, kami tidak ingin terlalu mengejarnya. Panggung seperti mabuk, harus menunggu timing yang pas untuk melakukannya, jika tidak tentu tidak akan asik dijalaninya. Malah, terkadang kami merasa berdosa jika ada seseorang yang menawari kami untuk main di acaranya tapi kami tolak. Yah, karna itu tadi.

Tapi jika hasrat manggung itu sedang datang, rasanya seperti menonton film bokep dan kamu ingin sekali ejakulasi. Tak tertahankan. Biasanya dalam kondisi seperti itu, misalkan memang tidak ada ajakan untuk manggung, kami selalu membuat gigs kami sendiri. Hehehe... Yah, kalau band kamu tidak ada yang mengajak main, kenapa gak bikin gigs sendiri, yak kan ? Dan untuk urusan tersebut kami selalu di bantu oleh teman-teman dari Kolektif Dhuafa.

Oh iya, berikut ini ada beberapa poster gigs yang akan atau telah kami lalui di bulan April.





Rabu, 06 November 2013

CBA Di Perayaan Pesta Seram

Aduh, blog ini jarang sekali diupdate. Yah maklum lah sebagai band papan atas, kami suka sibuk gitu (band papan atas sih ngurus blog, masih sendiri!!!). Jadi yah begini deh, blognya suka terbengkalai (pembenaran yang anta sekali). Sudah ah cukup basa-basinya. Sekarang kami mau kasih tau kalau pada tanggal 1 November kemarin baru saja merayakan sebuah hari yang dinamakan Halloween. Iye, seharusnya perayaan seram itu tanggal 31 Oktober. Tapi karna studio yang dipakai untuk gigs bisanya tanggal 1, yasudahlah hajar.

Dan ini ada sedikit oleh-oleh dari perayaan kemarin. Yang difoto dari salah satu kamera teman yang datang jauh dari Tanggerang ke Depok. Thanks ma' bro.








Kalau gak puas lihat fotonya. Nih, kami kasih juga video-nya. Vokalis kami yang garap dengan penuh suka cita. Selamat menyaksikan.


Jumat, 21 Juni 2013

Perjalanan Singkat Ke Jogyakarta


Setelah sekian lama akhirnya kita kembali melakukan perjalanan keluar kota lagi. Terakhir tuh kalau tidak salah tahun 2011 lalu, waktu kita (dengan formasi Endhe drum) melakukan tur ke Malang dan Solo. Kini dengan formasi pada mini album Leave The Cage kita berhasil menyambangi Yogyakarta. Serunya.

Awalnya kita ditawarkan oleh Adit dari Samstrong Records untuk mengadakan rilis party kecil-kecilan di Yogya, tapi entah apa penyebabnya show kita di gabung dengan Java Micro Tournya Matiasu. Tidak ingin ambil soal, kita pun langsung menerima. Yah sebagai ajang refreshing sekaligus silahturami dengan skena musik disana.

Total ada 11 orang yang berangkat dengan kita, beberapa teman yang ikut memang ingin sekalian berlibur. Disana kita menginap di tengah Malioboro yang penuh dengan hiruk pikuk wisatawan lokal/asing. Meski hiruk, Malioboro nampak tidak pernah membosankan. Cuman satu yang perlu diingat, sediakan uang receh lebih jika kalian ingin makan dipinggir jalan.



Untuk shownya sendiri kami main di studio Antrax yang berjarak kurang lebih 3KM dari penginapan. Di venue banyak sekali band-band keren macam Asangata, Loath, Throughout, dan tentunya Matiasu. Suasana gigs pun intim. Siapa-siapa yang datang malam itu semuanya saling menyapa.

Hemat kata. Yogyakarta adalah kota yang hangat baik secara atmosfir maupun personal masyarakatnya. Kami perlu berterima kasih untuk beberapa sahabat seperti Adit Samstrong yang sudah rela menemani kita dari awal datang hingga akhirnya pulang (maaf loh mas kalau kita merepotkan mu, aku salut loh mas sama kamu), Mas Indra Menus terima kasih sudah mau menemui kita di penginapan dan berbagi pengalamannya serta tidak lupa terima kasih telah membuatkan studio gigs yang asik, Astrid Throughout terima kasih juga sudah mampir ke penginapan, teman-teman yang ikhlas mengantyarkan kami pulang dari venue ke penginapan, Hilma Ear Alert Records, Ari mindblasting, Gisa Summer in Vienna, Sari Vodka, Para Wanita Terbaik, dan tidak lupa Bu Lali yang punya penginapan Harum (Bu Handphonenya digantung dibelakang tuh bu).